Harajuku Style
Sejarah Harajuku
Harajuku adalah sebutan populer untuk kawasan di sekitar Stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo.
Harajuku bukan sebutan resmi untuk nama tempat, dan tidak dicantumkan sewaktu menulis alamat. Harajuku menjadi popular setelah diliput media cetak seperti majalah Anan dan non-no pada saat pembukaan departement store besar-besaran di tahun 1970-an. Busana nyentrik ini diawali oleh gaya pakaian di kedua majalah tersebut. Banyak anak-anak muda Jepang yang doyan jalan-jalan di Harajuku dan menjiplak pola pakaian di majalah itu. Setelah ditetapkan sebagai kawasan khusus pejalan kaki, Harajuku menjadi tempat berkumpul favorit anak-anak muda. Mereka selalu menggunakan style pakaian yg unik dan tidak dijumpai ditempat lain. Butik2 yg menjual berbagai merek pakaian dan accesoris pun bermunculan memanfaatkan keramaian disana. Para wisatawan yg berkunjung ke jepang tidak akan melewatkan daerah ini tentunya.
Style Harajuku
Belakangan, istilah Harajuku memiliki makna yang lebih merujuk ke Fashion Style, bukan lagi sebutan tempat. Begitu juga dgn orang2 di indonesia yg kebanyakan beranggapan yg sama. Mode Harajuku diciptakan oleh anak2 muda Jepang, dengan ciri yang umum yaitu adanya "gaya mendobrak - asimetris". Dengan kata lain, gaya berpenampilan model Harajuku biasanya sering mencampur adukkan aksesoris dan pakaian yang tidak umum dipakai secara bersamaan (gaya mendobrak), dan pada beberapa style ada yang tidak sama atau padu padan. Gaya dan tren Harajuku yang populer dipengaruhi oleh banyak faktor. Yang paling sering menjadi patokan adalah film kartun jepang/Anime, Komik Jepang/Manga dan Video Game.
Perkembangan Harajuku di Luar Jepang
Berita mengenai style-style yang unik tersebut mulai tersebar ke luar jepang, baik oleh mereka yang pernah ke jepang dan kebetulan berkunjung ke kawasan tersebut maupun dari media massa. Dalam perkembangannya banyak yang menyebut style yang mereka gunakan adalah harajuku style atau Harajuku Girls (sebutan dari media berbahasa inggris).
Harajuku Style terus berkembang dan sampai sekarang banyak sekali variasi beserta subnya. Berikut beberapa yg termasuk Harajuku Style:
1 Lolita.
Gaya ini mengadaptasi gaya boneka cantik dari Jepang dengan kulit putih pucat serta dandanan yang manis seperti boneka perempuan yang dijual di toko. Gaya ini juga mengadaptasi gaya zaman Victorian dan Rococo. Ciri khasnya adalah selalu menggunakan rok ukuran selutut dan dilengkapi petticoat(pakaian dalam wanita) agar rok kelihatan lebih mengembang, hiasan kepala dengan renda-renda atau topi mini yang dipasang miring , kaos kaki selutut atau lebih tinggi serta stocking, dan pakaian tangan yg serba panjang dan biasanya menggunakan blus.
- Gothic Lolita (Gothloli). Gaya ini mencampur gaya boneka Lolita dengan gaya gothic yang terkenal "gelap", dari make up yang gelap sampai baju serba hitam. Salib, laba2, dan kelelawar merupakan icon pakaian ini. Rok panjang sampai dibawah lutut, kaos kaki panjang hingga lutut, sepatu bot, topi, tas, dan payung merupakan ciri khasnya.
Dari cara berpakaiannya, Gothic lolita terbagi menjadi 3 sub/bagian:
#Gothic Lolita
warna yang digunakan biasanya hitam dan putih, namun bisa juga biru-gelap kehitaman atau hitam dan merah.
#Kurololi, warna dengan tema serba hitam
#Gurololi, -Guro Lolita (Lolita Gore) adalah gambaran dari sebuah 'boneka rusak' atau "Gore Innocent" dengan menggunakan item seperti darah palsu, make-up, dan perban untuk memberikan tampilan seolah2 cedera/luka. warna yg digunakan biasanya putih "utk menekankan kontras antara kemurnian dan luka mereka" atau karena darah lebih terlihat jika menggunakan warna putih.
- Punk Lolita memadukan unsur-unsur fashion punk, yaitu gelang dan kalung paku-pakuan, gambar tengkorak sampai rambut pendek, mohawk, kain sobek-sobek, kain motif kotak-kotak, pin, rantai, dasi. Namun, karena style dasarnya ala boneka maka campuran warna gelap dengan warna feminin seperti pink atau ungu pun tak terhindarkan
- Sweet Lolita (Amaloli) biasanya identik dengan hampir keseluruhan bagian baju/gaun berhiaskan renda atau jumbai-jumbai, panjang rok selutut, dan terpusat pada penekanan tampilan yang sweet dan se-cute mungkin. gaya ini diadaptasi dari manga atau komik Jepang yang merupakan fantasi anak-anak terhadap seorang Lolita. Maka jadilah gaya yang terlihat childish seperti ruffle yang tebal, sepatu platform dengan hak tinggi, rambut berkepang, pita besar sebagai aksesori dan lain-lain. Warna-warnanya pun biasanya adalah warna-warna terang atau lembut yang girly sekali seperti warna pink pastel dan biru, ataupun warna krem dan merah. Walaupun sepatu Sweet Lolita terlihat tebal dan tinggi, namun ternyata di antara gaya Lolita lainnya, sepatu yang dipakai Sweet Lolita masih tergolong rendah. Aksesori yang digunakan seperti tas buah, gantungan kunci yang banyak, boneka, serta aksesori lain yang berwarna terang benderang.
#Sub-kategori dari Sweet Lolita adalah Shirololi (White Lolita) yang hanya mengenakan pakaian berwarna putih murni.
- Classic Lolita adalah gaya yang diadaptasi dari gaya-gaya yang populer pada abad pertengahan seperti gaya anggota kerajaan Marie Anttoinette dari Prancis ataupun gaya Juliet dari karya roman Romeo dan Juliet milik Shakespeare. Gaya ini cenderung bersifat dewasa. Lolita ini fokus pada warna merah, putih, hijau dan biru. aksesoris pelengkap berupa ikat kepala, hiasan bunga atau topi mini di kepala, dan tas tangan.
- Wa Lolita (Waloli) sendiri memadukan gaya busana tradisional Jepang yaitu Kimono atau hakama dengan gaya Lolita modern. Sehingga wanita-wanita yang mengenakan gaya ini mirip seperti boneka Jepang yang sedang berjalan, lengkap dengan bakiaknya.
-Qi Lolita (dibaca "Chee-loli") memadukan gaya busana tradisional china seperti qipao(dikenal sebagai cheongsam) dan aksesoris jepang dgn gaya lolita moderen.
-Sailor Lolita. Lolita fashion yang menggabungkan tampilan sebuah Seifuku Sailor. Hal ini dapat mencakup kerah pelaut dan dasi, topi pelaut, dan garis-garis. Sailor Lolita secara luas populer di anime Jepang, ditampilkan dalam acara populer
-Erotic Lolita (Erololi) lebih menonjolkan kesan erotis daripada hanya sekedar ingin menunjukkan salah satu bagian tubuh saja. Erololi juga dapat mengenakan rok yang sedikit lebih pendek dibandingkan dengan gaya-gaya Lolita lain, tetapi cenderung lebih sopan/sederhana daripada fashion lain yang sejenis. Erololi menampilkan sifat erotis dalam gaya Victorian yang cenderung kolot, dan sebagai tampilan utamanya Erololi menggunakan pakaian-dalam seperti korset, bloomers (celana pof; celana pendek yang diikat dekat lutut), petticoat (rok-dalam wanita), dan garter (ikat kaos kaki). Pemakaian berbagai pakaian-dalam tersebut tidak boleh berlebihan, karena bagaimanapun juga seperti telah dibahas sebelumnya bahwa bagian tubuh yang boleh terlihat terbuka hanya pada bagian pundak dan lutut.
-Hime atau "Princess," Lolita berdasarkan gaya aristokrat Eropa.
- Ouji(Jap) atau Kodona lolita (US). Merupakan fashion pria yang berpasangan dengan Lolita Fashion. Ouji diinspirasi oleh pakaian yang digunakan oleh anak-anak sekolah (pria) Victorian. Pria-pria ini juga mengenakan make-up. Hanya kadar ketebalannya saja yang berbeda. biasanya mengenakan blus dan kemeja maskulin, knickerbockers (celana tanggung), kaus kaki lutut tinggi, topi tinggi,. Warna-warna biasanya digunakan adalah hitam, putih, biru dan merah anggur,
Dandy
Dandy merupakan istilah barat untuk Aristocrat maskulin (pria) dan berbagai fashion Ouji yang dewasa. Dandy secara umum diinspirasi oleh pakaian yang dikenakan pria kelas atas di Eropa ketika abad ke-19. Ciri-ciri yangg paling terkenal dari Dandy adalahpenggunaan Frock Coat (mantel pria yang panjangnya mencapai lutut kaki) dan jabot (kain berkerut pada leher)
2 Cosplay.
Berbeda dgn style yg lainnya, cosplay dikategorikan sbg kostum, sedangkan style yg lainnya dikategorikan sbg fashion. Cosplay dalam bahasa Inggris berasal dari kata costume dan play, dan mereka berdandan berdasarkan tokoh/karakter dalam manga, anime, tokusatsu, game video, pertunjukkan action Jepang di televisi, film-film fantasi, ataupun band-band pop Jepang. Serunya lagi, muda-mudi Jepang sering mamerin kostum mereka, di acara gathering yang sering diadain di taman, klub malam, di jalanan, sampai di acara khusus untuk cosplay mania.
3 Decora
merupakan kependekan dari kata Decoration, yaitu style dengan perpaduan warna yang ngejreng, flamboyant, dengan berbagai pernik aksesoris dari kepala sampai ujung kaki. Tak ada aturan khusus dalam gaya ini,mereka akan terlihat dengan sendirinya berkat orisinilitas dalam memadupadankan pakaian.Accessories yang dikenakan adalah perhiasan plastic yang cukup meriah dan lonceng-lonceng kecil yang akan menimbulkan bunyi-bunyian ketika pemakainya bergerak. Item yg paling populer digunakan dlm Decora adalah Hello Kitty dan Pokemon. biasanya yg memakainya adalah anak2 muda. Orang2 diluar jepang sering menyalah artikan Decora sbg FRUiTS-Fashion/Fruits Style.
4 Kawaii
yang artinya cute, ini merupakan gaya anak-anak yang riang atau ceria (cheerish). Kita bisa mengambil inspirasi dari tokoh anime, mainan, warna-warna pastel dan sebagainya. Banyak yg bilang kalau Kawaii bukanlah fashion, akan tetapi lebih condong ke gaya hidup.
5 Wamono yaitu perpaduan antara busana tradisional dengan busana barat.
Ciri khas wamono terletak pada perpaduan baju tradisional jepang dan baju masa kini.Seperti mengenkan kimono yang dipadukan dengan legging dan tank top.Atau produk-produk dengan brand Takuya Angel. Kalau baju batik digabung dengan celana jeans, apakah ini juga termasuk wamono ya wkwkwk.
6 Japanesse Punk
yaitu sebuah gaya yang terinspirasi dari gerakan punk di awal 70-an. Ciri khasnya adalah warna gelap, kotak-kotak, rantai, dan ritsleting. Gaya Punk juga merupakan salah satu gaya pakaian harajuku yg bergender netral(laki2 atau perempuan bebas menggunakan style ini)
7 Gyaru Gal.
Di jepang, kebanyakan orang hanya mengetahui style Gyaru GAL seperti Kogal atau Ganguro. Padahal style ini mempunyai varian yg sangat byk, serta mereka kurang tau perbedaannya.
-Ganguro. Popularitas Ganguro memuncak pada tahun 2000. Pusat fashion Gangguro berada di Shibuya dan Ikebukuro yang merupakan kawasan Tokyo.Penampilan Ganguro dapat dikatakan terdiri dari rambut yang dicat warna putih, pirang, coklat gelap atau warna coklat yang sangat pucat; biasanya dilengkapi dengan jepit rambut berbentuk bunga sepatu. Selain itu, untuk wajah Ganguro memakai makeup tebal yang berwarna cerah serta eyeliner hitam & putih. Mereka biasanya mengenakan rok mini, platform shoes (sepatu hak tinggi-tebal; panjang sampai ke lutut) dan gelang-gelang besar dalam jumlah banyak, serta berbagai macam cincin dan kalung. Cewek-cewek Ganguro biasanya ditemani oleh sekelompok kecil orang yang disebut dengan ‘Ganguro Gal’ untuk memamerkan hp mereka dengan tempelan berbagai stiker purikura. Dalam bahasa Jepang, purikura (singkatan dari purinto kurabu) merupakan foto diri yang dibuat secara instant dalam suatu photo-box, bukan hasil cetakan studio foto.
-Kogal/Kogyaru Adalah fashion yang biasanya punya icon baju seragam sekolah Jepang, rok pendek, kaus kaki longgar, rambut yang di cat dan syal, mereka biasanya menghitamkan kulit mereka. Fenomena mulai marak sejak 1990-an. Kata "kogal" adalah bahasa slang dari kogyaru, kontraksi dari gyaru kôkôsei. Gadis-gadis menyebut diri mereka sebagai gyaru (Gals), meskipun kata ini juga di gunakan untuk fashion key seperti Gyaru Gal.. Mereka biasanya memiliki bahasa slang khas tersendiri yang dibumbui dengan kata-kata berbahasa Inggris. Pusat-pusat budaya kogal termasuk distrik Harajuku dan Shibuya di Tokyo, di Gedung 109's Shibuya tertentu. Fashion key kogal ini di populerkan oleh J-pop Namie Amuro. Di jepang sediri banyak orang yang menganggap gyaru sebagai sesuatu yang dangkal, materialistis, dan konsumtif. Tetapi seperti budaya mereka yang nyeleneh, banyak juga anak muda jepang yang mengganggap kaum gals sebagaisesuatu yang "baik hati , perempuan muda aktif, dan riang.
Varian lain dari Gyaru GAL Style:
- Yamanba / Yamamba. Setelah era Ganguro, muncul yamanba. yamanba yang dalam cerita rakyat Jepang berarti tukang sihir dari pegunungan. Yamanba adalah ganguro yang berkulit lebih hitam, rambut berwarna pirang metalik, kontak lensa biru , dan memakai lipstik warna putih atau pucat. Mereka biasanya memakai pakaian yang terbuat dari bahan semi plastik dilengkapi dengan penjepit rambut berhiaskan bunga kembang sepatu dengan ukuran besar berwarna oranye, merah jambu, hijau atau kuning terang. Gadis ganguro dan yamanba menghabiskan sekitar 40 ribu yen atau sekitar 3 juta rupiah untuk membuat warna kulit mereka menjadi gelap seperti gadis-gadis di pantai California. Proses penggelapan kulit ini dilakukan di tanning salon, memakan waktu setengah hari.
Namun dibalik cerahnya pakaian dan aksesoaris mereka, kebanyakan yamanba dan ganguro adalah gadis-gadis putus sekolah. Sebagian bekerja sebagai pelayan di pub atau restoran atau menjadi pemain kabaret. Sebagian yang lain masih menumpang bahkan menjadi parasit di rumah orang tua mereka. Mereka jarang pulang kerumah dan jikapun pulang, orangtua mereka nyaris tidak pernah dirumah.
- Manba / Mamba. Versi terbaru dari Yamanba, meski sedikit mirip namun perbedaannya terletak pada make up nya dan merek pakaian yg digunakan.
masih banyak lagi variannya seperti:
- Sentaa / Sentaa Guy. Merupakan Manba versi cowo. Perbedaannya hanya pada aksesoris yg digunakan
-Baika / Bozosoku
-Himegyaru
- B-Gyaru
- Banba / Bamba
- Romanba /Romamba
-Cocogyaru
-Ganjiro / Shiro Gyaru
-Gonguro,-Mago garu
-Rasuta
-Oneegyaru
-Yanki
-Amura
Tidak ada komentar:
Posting Komentar